SEJARAH
Departemen Kimia FMIPA UGM didirikan pada tanggal 1 September
1960 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 22/DIKTI/kep/1995 dan
dikukuhkan lebih lanjut dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti No.
221/DIKTI/Kep/1996 tertanggal 11 Juli 1996. Sebagai institusi pendidikan
tinggi, Departemen Kimia FMIPA UGM melalui Prodi S1 Kimia ikut
bertanggung jawab untuk menyiapkan sumber daya manusia dengan keahlian
khusus dalam bidang kimia yang dapat memberikan kontribusi yang besar
untuk menghasilkan hasil riset bagi pengembangan iptek. Selain itu,
sebagai bagian dari Universitas Gadjah Mada, Departemen Kimia FMIPA UGM
memikul tanggung jawab pada pembudayaan Ilmu Kimia di Indonesia, seperti
diamanahkan dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai UU No. 20/2003, saat ini Departemen Kimia FMIPA UGM
menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam 3 (tiga)
tingkat program strata yaitu: (1) Program Studi Sarjana Kimia, (2)
Program Studi Magister Kimia dan (3) Program Studi Doktor Kimia. Per 4
Desember 2019, Prodi Sarjana Kimia FMIPA UGM didukung 50 tenaga dosen,
dengan 15 orang memiliki kualifikasi Guru Besar. Tiap laboratorium
paling sedikit memiliki 2 Guru Besar. Dari jumlah dosen tersebut, 42
dosen memiliki gelar doktor, dimana 32 di antaranya diperoleh dari
universitas di luar negeri. Dalam mengembangkan ilmu, dosen-dosen
membentuk kelompok minat penelitian. Ada lima kelompok minat penelitian
yaitu Minat Kimia Hayati, Minat Kimia Lingkungan, Minat Kimia Industri,
Minat Kimia Teori dan Komputasi, dan Minat Kimia Material.
LAB
1. Laboratorium Kimia Dasar,
Laboratorium
Kimia Dasar digunakan untuk keperluan praktikum bagi mahasiswa tahun
pertama, bukan hanya mahasiswa jurusan kimia, tetapi juga mahasiswa dari
berbagai fakultas eksakta di lingkungan UGM. Laboratorium kimia dasar
dilengkapi dengan berbagai alat gelas, magnetik stirer, oven digital,
timbangan analitik, calorimeter dan spektrofotometer UV-Vis,
refrigerator dan freezer.
2. Laboratorium Kimia Analitik,
Laboratorium
Kimia Analitik digunakan untuk kegiatan praktikum dan penelitian.
Selain mempunyai fasilitas lab dasar, laboratorium ini dilengkapi dengan
instrumentasi seperti AAS (Atomic Absortion Spectrometer), X-Ray
Defractometer, Auto Distilling Apparatus, Inkubator BOD, Centrifuge,
Differential Thermal Analysis, Ion meter, Thermal Gravimetric Analysis,
Turbidimeter, pH meter, Spektrofotometer UV-Vis, Analytical Balance,
Analytical Mills, elektroforesis dan lain lain.
3. Laboratorium Kimia Anorganik
Laboratorium
Kimia Anorganik digunakan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian.Laboratorium ini dilengkapi dengan instrumentasi seperti AAS
Perkin Elmer 3110, Distilling Apparatus GFL 2008, Spectrofotometer
Jenway 6105 dan Spectronik 20, Conductivytimeter Horiba, Furnace Muffle
Naberthem, pH meter Orion 710 A, Timbangan listrik Mettler AE 163 dan
Mettler AT 200, Oven, Binder dan Fisher S 655F, Inkubator Sybron 19200,
Centrifuge, Ball Grinding Mill, Rotavapor, Thermostat dan lain lain
4. Laboratorium Kimia Fisika
Laboratorium
Kimia Fisika digunakan untuk kegiatan praktikum dan penelitian.
Laboratorium ini dilengkapi dengan instrumentasi seperti
Spektrofotometer UV-Reflectance, Bomb Calorimeter Shimadzu, GC-Perkin
Elmer, Timbangan listrik, Thermostat, pH Meter, Polarimeter,
Refractometer, Centrifuge, Tanur, Tanur Tabung, Viskosimeter, Sieve
Shaker, Konduktometer dan lain lain
5. Laboratorium Kimia Organik dan Biokimia
Laboratorium
Kimia Organik dan Biokimia digunakan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian. Laboratorium ini dilengkapi dengan instrumentasi seperti TLC
scanner CAMAG 3, Milton Roy Spectronic 3000 Array dan Spectronic 20,
FTIR spectrophotometer Paragon 1000PC Perkin Elmer, FTIR
spectrophotometer 8201PC Shimadzu, High Performance Liquid Chromatograph
(HPLC-UV Vis & RID) LC-10AD Shimadzu, HPLC-UV Vis & RID LC
Series 200LC Perkin Elmer, H NMR JNM-MY 60 JEOL, Gas Chromatography (GC)
HP 5890 Seri II (FID&TCD), GC HP 5890 Seri II (ECD), GC HP 5890
Seri II (FPD), GC GC148 Shimadzu (FID), Gas Chromatography Mass
Spectroscopy (GCMS): GC17A MSQP 5000 Shimadzu, GCMS: GC2010 MSQP 2010S
Shimadzu, Refractometer, Polarimeter, Electrothermal stirrer mantle,
Evaporator buchi, Aquadest distilling apparatus, pH meter, Flexible
electric heating tape, Alat refluks, Alat distilasi fraksinasi dengan
vigreux, Soxhlet extraction apparatus, Alat penyaring buchner, Cool room
dan lain lain
6. Laboratorium Kimia Komputasi (AIC: Austrian-Indonesian Center for Computational Chemistry)
Laboratorium
Kimia Komputsi dengan fasilitas antara lain Komputer Komputasi dengan
software terbaru bidang kimia seperti Hyperchem7, Gaussian 98, Autodock.
Selain itu juga tersedia Komputer pengetikan, Komputer Internet,
Server, printer dan scanner.
PROGRAM STUDI
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), telah membuat kebijakan jangka panjang pendidikan tinggi (Higher Education Long Term Strategy, HELTS)
2003-2010 sebagai acuan utama di dalam membuat kebijakan dasar
pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Paradigma pengelolaan
perguruan tinggi telah berubah dari sentralisasi menjadi desentralisasi.
Dengan paradigma yang baru tersebut, perguruan tinggi dikembangkan
untuk mencapai sasaran HELTS 2003-2010 sesuai dengan kesiapan dan
kemampuan serta kondisi perguruan tinggi yang bersangkutan. Sejalan
dengan sasaran HELTS, Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menentukan target menjadi Word Class Research University.
Mengacu paradigma di atas, visi Departemen Kimia Fakultas MIPA UGM adalah menjadi suatu institusi pendidikan tinggi yang:
- Unggul secara nasional dan dikenal secara internasional dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
- Menghasilkan alumni yang unggul dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.
Untuk mewujudkan visi tersebut Departemen Kimia mempunyai misi menumbuhkembangkan
- Sistem pendidikan yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran
dalam bidang ilmu kimia dengan hasil didik berkualitas internasional
bagi semua lapisan masyarakat Indonesia yang memiliki potensi dan
motivasi untuk maju,
- Kondisi yang kondusif bagi terselenggaranya kegiatan penelitian
fundamental maupun terapan dalam bidang ilmu kimia bertaraf
internasional yang menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk kesejahteraan umat manusia,
- Sikap masyarakat bahwa ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan dan
kualitas umat manusia baik secara material maupun spiritual.
Dengan demikian Departemen Kimia memikul tanggung jawab yang sangat berat sebagai trend setter perkembangan ilmu kimia Indonesia.
Berdasar evaluasi diri, proses dan
penjaminan mutu pembelajaran dan riset di Departemen Kimia FMIPA UGM
telah berjalan baik, sehingga Departemen Kimia siap menuju kompetisi
internasional sesuai dengan visi dan misi UGM. Para ahli kimia dunia
pada konferensi International Union for Pure and Applied Chemistry (IUPAC) tahun 2006 tentang KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY)
I di Dresden, Jerman, telah menyepakati untuk memasukkan paradigma
KIMIA HIJAU ke dalam kurikulum pembelajaran maupun riset di institusi
pendidikan maupun riset di sektor industri. Sehubungan dengan itu, tema “INOVASI PEMBELAJARAN DAN RISET BERBASIS KIMIA HIJAU (GREEN CHEMISTRY)” ditetapkan sebagai topik unggulan di Departemen Kimia FMIPA UGM untuk mewujudkan pengakuan dan akreditasi internasional. Kimia
Hijau yang telah menjadi isu internasional adalah penggunaan sederet
dasar pemikiran yang bertujuan mereduksi atau menghilangkan pemakaian
bahan kimia berbahaya di dalam desain, pembuatan, dan pemanfaatan produk
kimia, dalam rangka memelihara lingkungan sehat yang berkesinambungan.
Departemen Kimia telah menerapkan konsep Kimia Hijau pada proses
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2006. Demikian juga riset dan
publikasi dosen, sebagian besar telah menggunakan landasan pemikiran
kimia hijau. Hal ini menunjukkan bahwa usulan program dapat dikembangkan
dengan konsep pembelajaran dan riset Kimia Hijau yang disusun untuk
menuju pengakuan internasional. Dalam bidang riset akan dikembangkan ke
arah riset Kimia Hijau berkualitas internasional, yang ditunjukkan
dengan peningkatan jumlah publikasi internasional dan jumlah sitasi
tinggi.